Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D
Cerita Dewasa Sex Dengan Tunangan Hot, Hasrat-Bispak54 1 bulan telah lamaran Triana dengan Alfi berakhir, lamaran yang simpel dan cuma didatangi oleh keluarga dan kawan dekat termaksud saya serta pujaan hatiku Milla. Tergambar rasa berbahagia pada raut muka mereka berdua, senyum selalu tersungging di bibir Anna, demikian kami biasa panggil Triana.
"Selamat ya, Fi.."
"Terima kasih Rey, lu cepat donk nyusul, kapan kembali gue kira Milla pula sudah ngebet tuch mau kawin"
"Ah, elu dapat saja Fi, nyantai saja tiba-tiba gua telah ngeduluin elu, bagaimana?"
"Wah bagus tuch, kalau getho oke dech saya nanti..?"
Keceriaan terpancar di muka Alfi, bagaimana tidak saat ini dia tinggal beberapa langkah kembali untuk bawa Anna kepelaminan. Ya, Anna orang gadis elok yang terus dikejar-kejar cowok semua fakultas tempat Anna kuliah, oleh karena itu Alfi berasa amat untung sesudah sukses bawa Anna ke ikatan lamaran.
Perjumpaan Alfi dan Anna sendiri terjadi saat dia diundang oleh Milla pujaan hatiku pada perayaan ulang tahunnya 1 tahun lalu. Sementara itu saya sendiri telah kenal Anna jauh awalannya. Sebab Anna dan Milla merupakan kawan satu universitas pada salah satunya kampus di Jakarta.
Ku mengaku Anna memanglah punyai pribadi yang demikian prima dengan bentuk 165 cm serta berat yang baik membuat badannya seimbang. Kaki panjang dan muka yang elok. Kalaupun saja saya belum mempunyai Milla kemungkinan saya juga usaha menguber Anna, namun saya lebih mengasihi Milla dengan keceriaan serta kecantikannya yang tak kalah kalau dibanding dengan Anna.
Milla memanglah lebih periang dibanding Anna yang cukup pendiam, Anna amat cuman tersenyum kalau kami berempat bergurau dan berseloroh. Milla sendiri udah jadi kekasihku sepanjang lebih kurang 2 tahun dengan beberapa pasang keringnya saat pujaan hatian. Pernah kami putus buat sekian waktu lama waktunya namun pada akhirnya kami sama-sama mengetahui kekeliruan kami dan memulai tanggung jawab untuk doian kembali.
Cerita Dewasa Sex Dengan Tunangan Hot
Juga pernah kuajak Milla buat melakukan pertunangan tetapi Milla menampik sebab dia tidak siap, dia ingin merampungkan kuliahnya dahulu anyar memikir untuk mengarah interaksi yang lebih jauh
"Biarlah Mas Rey, lebih bagus kita kekasihan kaya ini saja, saya nggak ingin kita tunangan tetapi putus di tengahnya jalan, toh kita dapat mengerjakan segala hal kan?"
Demikianlah apabila saya mulai mengulas lamaran dengan Milla. Betul-betul sepanjang doian kami sudah lakukan perihal yang lebih jauh serta cuma bisa dikerjakan oleh pasangan yang udah sah menikah. Namun ini kami kerjakan karena rasa cinta di antara kami serta Milla juga memberikan yang sangat bernilai dalam kehidupannya menjadi seorang wanita dengan ikhlas serta di dasari cinta antara kami.
Buat soal yang satu berikut buatku memanglah bukan yang pertama dengan Milla saja. Namun saya sudah mengerjakannya dengan beberapa doiku yang awal mulanya. Tetapi dengan Milla saya mendapatkan suatu hal yang lainnya yang penuh makna dan penuh cinta dan saya kadangkala janji di diri kita jika Milla merupakan dermaga cintaku yang paling akhir.
Pertama kalinya kami cuman hanya sama sama berciuman serta sama sama menjajaki badan masing-masing, tetapi perjumpaan buat perjumpaan kami mulai mengambil langkah lebih jauh kembali sampai satu di saat kami telah bergumul dalam suatu kamar hotel yang menyengaja kami reservasi untuk bercakap-cakap.
Milla telentang di tempat tidur, tinggal celana dalamnya saja yang menempel tutupi wilayah selangkangannya. Saya sendiri sudah mencopot semua kemejaku sembari memegang badan Milla yang terengah. Perlahan-lahan kukecup bibirnya, kubuka dan kujulurkan lidahku isikan rongga mulutnya yang mulai terbuka. Milla menerimanya dengan dengan pagutan yang bagus juga.
Saya mulai tempatkan badanku di atas badannya dan terus permainkan kecupanku, saat ini bibirku merayap turun ketujuan leher dan terus bergerak untuk gapai gumpalan daging yang menjulang di atas dada Milla.
"Akh.. Mas.. Rey.." Milla mendesah lirih waktu lidahku yang basah sampai pucuk payudaranya yang merah dan menegang.
Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D
lama lidahku bermain dari sana, mengulum serta menggigit kecil benjolan daging sebesar biji kacang di atas payudara Milla, disisipin remasan tanganku seolah saya tidak pernah suka dengan benda ukuran 36b ini.
Saat ini bibirku ada di atas perut Milla, kujelajahi lekuk pinggang Milla dengan lidahku, perlahan-lahan tanganku merayap geser celana dalam Milla dari tempatnya. Cengkerama halus mencegah tanganku untuk selalu menarik kain tipis itu, ada kebimbangan dalam diri Milla.
Sebentar saya diam. Dengan tengadah kutatap muka Milla dengan penuh makna dan tidak lama kemudian Milla mengangkut bokongnya memuluskan saya membebaskan kain pertahanan paling akhir Milla serta lemparkannya ke lantai kamar itu. Dalam sekejap Milla tutup wilayah selangkangannya dengan ke-2 tangan. Perlahan-lahan kutarik ke-2 tangan itu dan terkuaklah benda yang sekian lama ini jadi hasrat tiap-tiap lelaki.
"Mas.. apa yang kau kerjakan.. Ohh.." suara Milla terhenti waktu lidahku mulai sapu wilayah kewanitaannya secara halus, saya tahu dia merasai kesan yang demikian elok waktu itu.
Desahan kecil keluar mumut Milla menemani sapuan lidahku yang basah. Saya bertambah tegang, lama saya permainkan hati Milla lewat sapuan dan jilatan lidahku, kadang-kadang gigitan kecil menambahkan kesan yang tida taranya buat Milla serta ini benar-benar yang pertama ia alami dari orang lelaki.
".. Suu.. .. Mas.. .. hh.. saya tidak kuat.."
Kurasakan tangan Milla menarik bahuku untuk tinggalkan selangkangannya, aku juga beringsut naik sembari selalu menyapukan lidahku di atas kulitnya yang halus. Sekarang badan kami sejajar, kurasakan penisku menjejal di atas perut Milla, kembali kukecup bibirnya yang terbuka. Tidak lama lama waktunya kami sama sama berpandangan dengan demikian dekat, sama-sama mengharap pemahaman kedua-duanya. Kendati pengen meletus rasanya, saya gak pengin mengambil suatu yang saya butuhkan dari Milla dengan paksakan.
"Milla sayang.. saya.. sayang kamu.."
"Mas Rey.." Milla mulai renggangkan ke-2 kakinya serta saya pahami kalau dia siap menerimaku buat masuk dirinya sendiri.
Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah
Perlahan-lahan kuposisikan senjataku benar dimuka vaginanya, gesekan perlahan mulai sentuh kulit vagina yang banyak bulu-bulu lembut itu. Milla pejamkan matanya dan merengkuh kuat bahuku seperti takut buat ditinggal. Dengan berhati-hati ku pencet bokongku, perlahan-lahan senjataku menyusup masuk menggesek bibir vagina yang udah basah oleh lendir keasyikan, tidak berapa lama kemudian kurasakan senjataku terhenti suatu hal yang tipis.
"Ohh.. Mass.." pada akhirnya dengan sedikit penekanan kecil amblaslah senjataku di dalam lubang sorgawi Milla masih semakin dekat dan sempit. Sebentar kudiamkan benda itu pada sana, kusaksikan muka Milla terpejam memeras rasakan suatu hal berlangsung di dirinya sendiri.
"Milla sayang.. saya menyukaimu.."
Kembali kukecup bibir wanita ini serta dengan sangatlah perlahan saya mulai membawa bokongku.
"Tidak boleh.. Mas.." Milla barangkali rasakan ada yang raib dari dirinnya saat kuangkat penisku menjauhi Vaginanya.
"Sabar sayang.. saya ngga ke mana.." lalu dengan perlahan juga kudorong kembali bokongku menghimpit selangkangannya.
Dengan irama yang memiliki aturan kudorong dan kutarik bokongku dari selangkangan Milla. Dengan sedikit merasa sakit pada akhirnya Milla merasai kepuasan dari gesekan untuk gesekan di antara penisku dengan vaginanya. Malam itu kami sungguh-sungguh merasai suatu hal yang elok berdua. Hentakan buat hentakan diringi dengan desahan yang keluar mulut kami menyertai suara embusan AC kamar hotel itu. Malam itu kami menumpahkan rasa cinta yang sekian lama ini menggebu-gebu dan pada akhirnya badan kami terkulai lemas sesudah merasai orgasme yang tidak ada taranya.
"Terima kasih Milla sayang.."
"Thanks Mas Rey.." malam itu kami tidur dengan berangkulan sampai pagi, seolah tidak mau dipisahkan kembali.
Mulai saat itu saya dan Milla kerap mengerjakan kembali perihal itu tiap-tiap ada peluang serta interaksi kamipun makin makin bertambah dekat saja. Kadang-kadang kami melaksanakannya dalam tempat kostnya Milla, seringkali juga Milla mengunjungiku dirumahku serta kami tumpahkan keinginan cinta kami disitu.
Cerita Dewasa Sex Dengan Tunangan Hot
Seperti umumnya sore itu setelah pulang dari kantor saya lebih dahulu ke kampusnya Milla untuk membawanya pulang ke arah tempat kosnya. Sesampai disitu kusaksikan Milla duduk menantiku dengan didampingi Anna.
"Hai..!" saya jalan mendatangi mereka berdua sembari lambaikan tangan.
"Eh.. Mas Rey.. tumben lama Mas?" Milla berdiri sembari menyaksikan mengarah kedatanganku
"Sorry.. barusan Mas Rey disapa bos dahulu saat sebelum pulang, Eh.. Anna apa kabarnya? Alfi belum ada?"
"Baik Mas, ah tidak kok, Anna kembali tunggu Mas Rey kok." jawab Anna yang berdiri ikuti Milla serta jalan mendekatiku.
"Iya Mas.., Mas Alfi tukasnya tidak dapat jemput Anna, jadi ya Anna turut kita" makin Milla memperjelas
"Ya telah!, mari dech.."
Dengan cukup terheran selanjutnya saya selekasnya ke arah mobil di parkir universitas dengan di turuti oleh Milla dan Anna di belakangku. Umumnya Alfi lebih dahulu dariku jemput Anna pulang kuliah namun kesempatan ini nyatanya Anna turut denganku. Komplek tempat Anna tinggal memang sejajar dengan rumahku.
Sore itu Anna benar-benar cukup pendiam dari umumnya serta kelihatan ada suatu yang lainnya yang seolah diumpetkan dari dianya.
Ada raut kekhawatiran di raut muka Anna yang terkadang kusaksikan lewat kaca kecil dimuka mobilku. Kadang dia tajam menatapku seperti ingin memberikan suatu hal tetapi selesai lama menatapku. Selanjutnya dia menunduk dengan menghela napas panjang seolah mau hilangkan berat beban yang menjepitnya.
Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D
"Eh..perlahan-lahan donk Mas, kelak terlampau kembali seperti kemaren" mendadak Milla pecahkan ingatan yang ada pada benakku.
"Oh ya, sudah ingin nyampe ya?", perlahan-lahan saya stop dimuka sebuah rumah tempat kos-kosannya Milla.
"Singgah dahulu Mas ya? "
"Ya.. Mas Rey sich terserah Anna, bagaimana?" sembari saya balik melihat menuju Anna yang seolah baru sadar dari lamunannya.
"Aduh.. sorry dech Mill, gua pengin cepat balik niih"
"Ya telah dech ampe esok ya!, daah Mas Rey" Milla bergerak menjauh serta mengangkat tangannya.
"Ann, berpindah depan ya?". Tanpa ada menjawab Anna keluar mobil dan masuk kembali untuk berpindah di depan gantikan tempat duduk Milla awal mulanya, disampingku. Perlahan-lahan mobilku bergerak kembali tinggalkan tempat kosnya Milla.
"Asyik donk Ann, sesaat lagi Anna jadi kawin sama Alfi" di perjalanan saya usaha merusak tempat tinggal Anna.
"Tinggal 1 minggu kembali kan?" tambahku kembali
"Iya Mas.."
"Lho kok calon pengantin kok letoi begitu, cerah donk!" Anna kembali diam dan cuma tersenyum menunjukkan wujud bibirnya yang halus.
Harum minyak wangi yang dimanfaatkan Anna bergabung dengan keringat yang jadi kering tercium membangkitkan perasaan kelelakianku, Anna demikian elok ini hari. Bebatan kaos berlengan pendek menempel ketat menampakkan sepasang bukit yang menggumpal di dadanya. Benda itu memang tidaklah sebesar punya Milla namun itu juga cukup bikin lelaki ingin menggaulinya.
Milla rada merebahkan jok mobil yang ditempatinya dengan kaki yang sama-sama bersilang. Hingga belahan paha mulusnya dengan bebas menghias ujung mataku yang sering melirik menjurus situ. Waktu itu nampaklah ingatan gilaku supaya bisa mencucurkan nafsuku dalam badan sensual disampingku ini. Walaupun sebenarnya saya tahu dia kawan akrab Milla pacarku.
BERSAMBUNG...